Produktivitas
didefinisikan sebagai rasio antara out put dengan input, atau rasio antara
hasil produksi dengan total sumber daya yang
digunakan. Dalam proyek konstruksi, rasio produktivitas adalah nilai yang diukur selama proses konstruksi,
dapat dipisahkan menjadi biaya tenaga kerja, material, uang, metoda dan alat. Sukses dan tidaknya
proyek konstruksi tergantung pada efektifitas pengelolaan sumber daya.
1.
Bulldozer
Alat yang digunakan untuk
mengolah lahan biasanya menggunakan Bulldozer, digunakan sebagai
alat pendorong tanah lurus ke dapan maupun ke samping, tergantung pada sumbu
kendaraannya. Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis Bulldoser khusus
yang disebut Swamp Bulldozer.Bulldozer dapat dibedakan menjadi
dua yakni menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor Dozer) dan Buldoser
yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer).
Bagian-bagian pada bulldozer :
1). Blade
2). Lift Cylinder
3). Hydraulic tank
4). Ripper
5). Main frame
6). Straight frame
7). Track shoe
2). Lift Cylinder
3). Hydraulic tank
4). Ripper
5). Main frame
6). Straight frame
7). Track shoe
Dozer merupakan traktor yang
dipasangkan blade dibagian depannya. Blade berfungsi untuk mendorong, atau
memotong material yang ada didepannya. Jenis pekerjaan yang biasanya
menggunakan dozer atau bulldozer adalah :
1). Mengupas top soil dan
pembersihan lahan dari pepohonan
2). Pembukaan jalan baru
3). Pemindahan material pada jarak
pendek sampai dengan 100 m
4). Membantu mengisi material pada
scraper
5). Mengisi kembali saluran
6). Membersihkan quarry
Produktivitas
Dozer
Produktivitas dozer sangat
tergantung pada ukuran blade, ukuran traktor dan jarak tempuh.
Kapasitas BladeUntuk mencarinya dapat digunakan rumus atau table.
Rumus V = WHL/2 denga
nilai W = 1,5 – 1,67 (m) dan Sudut α = 30 – 330
Waktu Siklus
Pemgisian blade umumnya dilakukan
pada 40-50 ft (13-17 m) pertama dari jarak tempuh. Pada saat kembali, blade
dala keadaan kosong. Waktu angkut dan kembali bulldozer dapat ditentukan dari
jarak dibagi kecepatan untuk setiap variable. Perhitungan waktu siklus
ditentukan juga oleh suatu waktu yang konsisten (fixed time- FT) yang merupakan
waktu yang dibutuhkan bulldozer untuk mempercepat dan memperlambat laju
kendaraan. FT pada umumnya berkisar antara 0,10 – 0,15 menit. Waktu yang
diperlukan oleh dozer untuk melakukan 1 siklus adalah :
CT = FT + HT + RT
Perhitungan maksimum produktivitas
bulldozer dapat dicari dengan menggunakan rumus dan atau kurva.
Prod = Vl x 60/CT x
efisiensi
2.
Excavator
Sebagai
alat penggali tanah dan dapat juga di gunakan sebagai alat pengangkut material
ke dalam truck. Istilah yang populer untuk jenis alat berat penggali adalah Excavator. Excavator
ini dapat digunakan sebagai alat pengangkut namun sayang nya Tidak dapat
digunakan dalam jarak jauh.
Bagian-bagian Excavator :
1).Bucket
2).Bucket cylinder
3).Arm
4).Arm Cylinder
5).Boom
6).Boom Cylinder
7).Sprocket
8).Track frame
9).Idler
10).Track shoe
1).Bucket
2).Bucket cylinder
3).Arm
4).Arm Cylinder
5).Boom
6).Boom Cylinder
7).Sprocket
8).Track frame
9).Idler
10).Track shoe
Gerakan yang diperlukan dalam
pengoperasian backhoe adalah :
Ada 6 gerakan dasar excavator yang mencakup gerakan-gerakan
pada masing-masing bagian yaitu:
- Gerakan boom : merupakan gerakan boom yang mengarahkan bucket menujutanah galian.
- Gerakan bucket menggali: merupakan gerakan bucket saat menggali material
- Gerakan bucket membongkar: merupakan gerakan bucket yang arahnya berlawanan saat menggali
- Gerakan lengan: merupakan gerakan mengangkat lengan dengan radius sampai 100°
- Gerakan slewing ring : gerakan pada as yang bertujuan agar bagian atas backhoe dapat berputas sampai 360°
- Gerakan stuktur bawah: digunakan untuk berpindah tempat jika area selesai digali.
3.
Truck Loader/ Wheel Loader
Fungsi wheel loader adalah Untuk memindahkan material sama
seperti dozer. Alat ini memiliki kekurangan tentang jarak yang di tempuh lebih
pendek dibandingkan truck.
Cara kerja wheel loader adalah menurunkan bucket diatas
permukaan tanah atau material , mendorongnya ke depan (memuat atau menggusur
material), mengangkat bucket yang telah terisi, kemudian wheel loader bergerak
membawanya ketempat yang dikehendaki dan menumpahkan muatan.
Ada beberapa metode pengangkutan yang dapat dilakukan wheel loader untuk memuat material ke dalam dump truck, yaitu:
Ada beberapa metode pengangkutan yang dapat dilakukan wheel loader untuk memuat material ke dalam dump truck, yaitu:
· metode V loading, yaitu untuk memuat material kedalam truck
Wheel loader bergerak dengan lintasan berbentuk seperti huruf V.
· metode L loading, yaitu Wheel loader bergerak dengan
lintasan seperti membuat garis tegak lurus, truk berada dibelakang wheel
loader.
· metode Cross loading, yaitu cara pemuatan material ke dalam
dump truck dengan kondisi dump truck yang juga ikut bergerak aktif.
Poduktivitas
Wheel Loader
Perhitungan produktivitas loader menggunakan rumus sebagai berikut :
Produktivitas ( m3⁄jam)=bucket size x
60/CT x BFF x efisiensi
dengan : bucket size = ukuran
bucket (m3)
CT = cycle time, waktu siklus (menit)
BFF = bucket fill factor
Produktivitas
motor grader dinyatakan dalam waktu bekerja, berbeda
dgn
perhitungan alat berat lainnya yang produksi alatnya berdasarkan volume per
satuan
waktu. Produksi motor grader dihitung berdasarkan jarak tempuh alat per jam
pada
proyek jalan, sedangkan pada proyek lainnya perhitungan produktivitas motor
grader
adalah luas area per jam.
Ketentuan
ini dikarenakan dalam bekerjanya motor grader, volume tanah yang
dipindahkan
sangat bervariasi, dengan demikian yang dipentingkan adalah jumlah pass
(lintasan)
grader dalam melakukan perataan tanah. Ketelitian dan kerapihan pekerjaan
merupakan tolok ukur dari
hasil kerja motor grader, sehingga dalam penggunaannya
dituntut operator yang
bekerja dengan cermat, jadi pengalamanoperator grader sangat
menentukan keberhasilan
pekerjaan.
Untuk menentukan waktu produksi motor grader diperhitungkan
sbb :menit
dimana, df =
jarak lurus pergi per siklus (meter)
dr = jarak kembali dalam grading
berikutnya (meter)
Vf = kecepatan rata-rata pergi (m
/menit)
Vy = kecepatan rata-rata kembali (m
/menit)
N = jumlah pass
E = effisiensi
Jika jarak pekerjaan tidak terlalu jauh, sehingga persneling
yang digunakan tetap
sama, maka kecepatan yang dipergunakan dapat dipakai
kecepatan rata-rata Va,
dengan demikian maka rumus tsb. diatas menjadi :
T = (menit)
Untuk nilai
effisiensi operasi biasanya tergantung dari faktor-faktor berikut :
·
Kemampuan operasi
·
Kemampuan grading
·
Ketentuan pekerjaan grading
·
Kelurusan pekerjaan dalam tiap pass
(lintasan)
Perhitungan Luas Operasi per jam (m²/jam) :
Qa = V x (Le - Lo) x 1000 x E
Dimana, Qa =
Luas operasi per jam (m²/jam)
V = Kecepatan kerja (km/jam)
Le = Panjang blade effektif (m)
Lo = lebar tumpang tindih/overlap
(cm)
E = effisiensi
5.
DUMP TRUCK
Waktu siklus DUMP TRUCK
Waktu siklus Loader tergantunf dari tipe Excavator, (crawler atau wheel)
Jumlah siklus Loader untuk mengisi DumpDUMPTRUCK sampai penuh (n).
Daya muat DumpDUMPTRUCK dapat dinyatakan dalam kapasitas volume atau berat muatan.
Kapasitas bucket dianggap kapasitas munjung atau tergantung material yang diangkut.
Faktor bucket ditentukan oleh sifat alamiah tanah yang digali/dimuat.
• Waktu angkut material dan waktu kembali :
Waktu angkut dan waktu kembali harus diperhitungkan dengan
kondisi jalan
yang dilalui atau keadaan jalan seperti tanahan gelinding
dan/atau tahanan kelandaian.
Urutan perhitungan produktivitasnya adalah sebagai berikut :
• Menghitung waktu siklus dari DumpDUMPTRUCK, yang meliputi :
1). waktu muat,
2). waktu angkut,
3). waktu bongkar muatan,
4). waktu untuk kembali,
5). waktu yang dibutuhkan DUMPTRUCKuntuk mengambil posisi dimuati kembali.
Waktu siklus adalah jumlah kelima waktu tersebut, yaitu :
D D
Cmt = n. Cms + —- + t 1 + —- + t 2 …………………… (1)
V 1 V 2
Waktu siklus DT = waktu muat + waktu angkut + waktu buang + waktukembali + waktu tunggu/tunda.
dimana,
n = ( C 1 / q 1 ) x K ……………………………… (2)
n = jumlah siklus yang diperlukan Loader untuk mengisi DumpDUMPTRUCK.
C 1 = kapasitas rata-rata DumpDUMPTRUCK (m3, cuyd).
q 1 = kapasitas bucket Loader (m3).
K = faktor bucket Loader.
Cms = waktu siklus Loader (menit).
D = jarak angkut DumpDUMPTRUCK (m, yd).
V 1 = kecepatan rata-rata DumpDUMPTRUCK bermuatan (m/min, yd/min).
V 2 = kecepatan rata-rata DumpDUMPTRUCK kosong (m/min, yd/min).
t 1 = waktu buang + waktu stand by sampai pembuangan mulai ((menit).
t 2 = waktu untuk posisi pengisian dan untuk Loader mulai mengisi (menit)
Komentar
Posting Komentar